Asalamualaikum Wr. Wb.
A. PENDAHULUAN
Selamat datang di blog saya, pada kali ini saya akan
berbagi sedikit informasi tentang Penyelarasan Kurikulum SMK dan dunia
kerja(Dunia usaha/industri).
B. LATAR BELAKANG
Agar bisa belajar menjadi
lulusan SMK yang tidak krisis Multidimensi dan agar menjadi lulusan yang
mempunyai tenaga yang provesional.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Agar bisa menjadi lulusan yang bermanfaat bagi DU/DI.D. PEMBAHASAN
KRISIS MULTI DIMENSI
1. Krisis Politik.
2. Krisis Ekonomi.
3. Krisis Sosial.
4. Krisis Moral.
5. Krisis Tenaga
Profesional.
IMPLIKASI KRISIS TENAGA PROFESIONAL
1. Kualitas pekerjaan
buruk.
2. Produktivitas kerja
buruk.
3. In-efisiensi kerja.
4. Tenaga kerja murah
5. Kepercayaan investasi
lemah.
6. Pencemaran lingkungan
meningkat.
7. Kemajuan IPTEKS lambat.
8. dll.
TEMUAN DI LAPANGAN TENTANG SDM
- Rapuh dalam pendidikan dan
teknologi.
- Rendah kreativitas.
- Cenderung tidak efisien.
- Kurang gigih dan kurang
konsisten.
- Tidak dapat menghargai waktu.
- Tidak dapat menghargai orang
lain.
- Lemah dalam semangat team, dan
- Kurang tanggung jawab dan
kurang kredibilitas.
1. Kurang percaya diri,
kurang santun, sulit berkerja dalam tim, kurang kreatif/berkreasi menyimpang.
2. Kurang bisa
berkomunikasi secara baik, kurang imajinasi, kurang kemampuan memimpin.
3. Cengeng, boros, kurang
gigih, sulit memberi solusi dalam keadaan yang rumit, dan
4. Bangga menjadi pemakai,
bukan menjadi penghasil teknologi.
DIMENSI KETIDAKSELARASAN
1. Kualitas
(keahlian/kompetensi/ kualifikasi),
2. Kuantitas/Berapa
(proporsi),
3. Lokasi/Di mana
(distribusi), dan
4. Waktu.
- Pendidikan menengah berbentuk
SMA/MA dan SMK/MAK. (UU Nomor 20 Tahun 2013, Pasal 18 ayat [3])
- Pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk
bekerja dalam bidang tertentu. (Nomor 20 Tahun 2013, Penjelasan Pasal 15)
PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
Menghasilkan lulusan yang mampu:
- Bekerja,
- Mengembangkan Diri/Melanjutkan,
dan
- Wirausaha sesuai dengan
kompetensi keahlian.
CIRI KEPENDIDIKAN KEJURUAN
1. Terutama diarahkan untuk
menyiapkan peserta didik memasuki lapangan kerja (Produktif).
2. Didasarkan atas
demand-market driven (kebutuhan dunia kerja).
3. Fokus pada penguasaan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap-nilai yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
4. Penilaian taat asas
terhadap kesuksesan peserta didik pada hands on atau performa di dunia kerja.
5. Hubungan erat dengan
dunia kerja merupakan kunci sukses pendidikan kejuruan.
6. Responsif dan
antisipatif terhadap kemajuan teknologi.
7. Lebih ditekankan pada
learning by doing dan hands on experience.
KESELARASAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
Peran Masyarakat (DU/DI)
UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 54 dan 56:
1. Perseorangan, kelompok,
keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan.
2. Sebagai sumber,
pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan.
3. . Peningkatan mutu
pelayanan pendidikan: perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan
melalui dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah.
PENINGKATAN KESELARASAN
1. Pemberdayaan Wadah Kemitraan DU/DI.
2. Re-engineering Spektrum Keahlian PMK dan Kurikulum SMK.
3. Pemutakhiran Standar Kompetensi Kehlian Kejuruan.
4. Penguatan Pendidikan Kewirausahaan.
5. Pengembangan Teaching Factory.
6. Uji Kompetensi melalui LSP-P1.
E. KESIMPULAN
Janganlah menjadi lulusan
SMK yang Krisis Multi Dimensi, Justru anda harus menjadi lulusan SMK yang
bermanfaat baik di Dunia Usaha/Dunia Industri.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar